Jumat, 14 April 2017

RESENSI FILM “FINDING VIVIAN MAIER”



“Paradok, bold, misterius, eksentrik, private, peka” adalah beberapa kata yang mengawali film dokumenter ini sebagai karakter-karakter yang dimiliki oleh seorang fotografer handal bernama Vivian Maier yang menjadi tokoh utama dalam film Finding Vivian Maier ini. dari judulnya saja bisa kita tebak siapa tokoh utama dalam film dokumenter ini. namun bagi saja dalam film ini ada dua tokoh utama yang menjadi patokan dalam setiap alur yang dikisahkan.
Tokoh yang pertama sudah dijelaskan secara terang-terangan dalam judul film ini yakni Vivian Maier, sedangkan yang kedua adalah tokoh pencari Vivian Maier yakni John Maloof yang melakukan perjalanan panjang demi mengungkap kebenaran dan keberadaan tokoh yang ia temukan peninggalannya dalam rumah yang ia beli pada sebuah pelelangan.
Selain ada dua tokoh, film ini juga memiliki dua alur cerita, yakni alur pencarian yang dilakukan oleh John Maloof dan alur kisah kehidupan Vivian Maier. John Maloof mengaku ia menemukan sebuah kotak yang penuh dengan negatif. Awalnya john sedang dalam menyelesaikan sebuah buku sejarah sehingga membuatnya sangat membutuhkan foto bersejarah. Dalam sebuah pelelangan rumah, John memenagkan perebutan pelelangan tersebut.
Dengan harga $380 ia mendapatkan rumah dengan nama kepemilikan Vivian Maier. Karena rasa penasarannya kepada Vivian Maier, John mengawali pencariannya dengan melakukan serach di google dengan keyword Vivian Maier. Namun sungguh disayangkan, John tidak menemukan apa-apa dalam pencarian tersebut. Ia sempat menyerah dalam beberapa waktu. Namun semangatnya untuk terus melakukan pencarian kembali. John memulai kembali dengan melihat isi dalam negatif tersebut.
Setelah melakukan beberapa hal untuk dapat melihat isi di dalam negatif tersebut, John menemukan beberapa foto yang membuatnya bingung. Alhasil dia memutuskan untuk memposting 200 gambar yang ia temukan dalam sebuah blog yang dibuatnya. Sungguh di luar dugaan, dari beberapa postingan foto hasil karya Vivian Maier tersebut mendapatkan respond baik dari para oengunjung blog. Dari respond baik yang ia terima, membuat John kembali meneruskan pencariannya. Salah satunya yaitu dengan mengumpulkan atau membeli negatif serupa dari orang lain.
Tidak hanya itu, John juga terus menelusuri siapakah tokoh di balik foto hebat-hebat itu. Pertanyaan yang muncul dalam dirinya yaitu apakah dia seorang wartawan ? atau fotografer professional ?. dengan begitu membuatnya melakukan pencarian di google untuk lebih meyakinkan dirinya. Dari proses serach yang ia lakukan selanjutnya ini, ia menemukan sebuah obituri yang diposting hanya seling beberapa hari sebelumnya.
John melakukan pencarian melalui alamat-alamat yang tertera di beberapa surat atau whitepages milik Vivian. Setelah menghubungi nomor yang ia temukan, jawaban dari seseorang ia telepon membuatnya kaget sekaligus tak percaya ketika ia mengetahui bahwa Vivian Maier adalah seorang pengasuh. “Haha …” John sempat tertawa mendengar jawaban itu. Lantas apa alasan seorang pengasuh mengambil gambar-gambar hebat ini ?.
Dari sinilah alur kedua kisah mengenai Vivian Maier dimulai. Dari pencarian yang dilakukan John yang berhasil menghubungkannya dengan beberapa orang atau keluarga yang dulu pernah memiliki hubungan dengan Vivian, akhirnya membuat John mempercayai mengenai profesi Vivian sebagai pengasuh. Tidak hanya satu atau dua keluarga saja, bahkan lebih dari tiga keluarga.
Setelah mengumpul sekian banyak negatif, John memiliki keinginan untuk melakukan pameran foto-foto hasil karya Vivian Maier tersebut. Namun dari pihak museum belum bisa mengabulkan permintaan John untuk melakukan menitipkan foto-foto Vivian tetsebut dikarenakan pihak museum belum bisa mengakomodisi foto-foto tersebuat. Akhirnya dengan tekad yang cukup kuat, John membuat pameran sendiri. Ia melakukan semuanya sendiri, mulai dari mencetak foto hingga pengemasan dalam pigora yang terkesan begitu klasik tersebut.
John hanya ingin orang-orang melihat pekerjaan yang luar bisa tersebut. John mengajukan niatnya untuk mengadakan pameran di sebuah gedung pertunjukan pusat budaya di Chicago. Permintaannya diterima dan pameranpun berlangsung. Hasilnya melebihi ekspektasi, banyak warga yang mengunjungi dan antusias menikmati kehebatan dalam foto-foto yang dipamerkan.
Karena pameran tersebut, nama Vivian Maier menjadi banyak dibicarakan. Semua orang pada menanyakan siapakah Vivian Maier ini ? karena kehebatannya yang tercurahkan dalam gambar-gambar karyanya. Sejarah street photography sedang ditulis ulang. Mengungkapkan sebuah ketenaran yang diperoleh oleh seseorang dalam kematiannya. Dengan begitu tekad John semakin kuat dan memiliki keinginan untuk memasukkan Vivian dalam buku sejarahnya.
Beralih pada kisah Vivian, ia adalah seorang pengasuh anak dalam sebuah rumah tangga. Banyak sekali keluarga yang telah memperkerjakan Vivian dalam perjalanan hidupnya. Keunikan dan keanehan yang dimiliki Vivian membuatnya harus rela sering berganti majikan. Namun sifat kasih sayangnya yang kecintaannya terhadap anak-anak membuatnya dikenang dengan kesan yang begitu baik bagi anak-anak asuhannya. Tak sedikit juga yang terang-terangan mengatakan bahwa Vivian adalah orang yang aneh, namun mereka belum melihat kehebatan seorang pengasuh yang kemanapun ia pergi tidak pernah sedetikpun meninggalkan kamera Rolleiflex. Dengan mata otentik cerdas yang ia miliki, sering kali moment-moment penting dan menari terabadikan dalam potretannya.
Kisah dalam pengasuhannya juga mewarnai perjalanan hidupnya. Kembali saya katakana, tak sedikit yang mengatakan bahwa Vivian Maier ini adalah orang terbilang aneh, tertutup, introvert, penuh misteri namun sifat humoris dan kepedulian yang Vivian miliki tak banyak diketahui orang, hanya terungkap pada gambar-gambar karyanya yang telah dipublikasikan kini setelah kematiannya.
Pernah salah satu majikan masuk ruangan yang sangat dirahasikan oleh Vivian. Dari semua ruang yang menjadi kamar pribadinya, ia tak mengizinkan siapapun untuk masuk ke dalamnya. Entah hal apa yang menajdi alasannya. Namun ketika salah satu majikan berhasil masuk ruangan pribadinya ketika ia tidak sedang berada di rumah, majikan tersebut sanggat terkejut dan heran dengan apa yang ia temukan di dalamnya. Beberapa tumpukan Koran bekas entah dari tahun berapa memenuhi kamarnya hingga tertupuk tinggi menyentuh langit kamar. Hanya ada space sempit untuk bisa dijadikan tempat istirahat, selebihnya penuh dengan koran-koran tersebut.
Karena tidak memiliki keberanian sang majikan tak menanyakan hal tersebut kepada Vivian, karena ia tahu Vivian akan marah besar ketika mengetahui ruang pribadi rahasinya tersebut telah dimasuki orang.
Suatu ketika si majikan merenovasi kamar mandinya dengan mengganti cat temboknya, dengan menggunakan koran sebgai alasnya. Ketika sesampainya Vivian tiba di rumah dan mengtahui tinggi tumpukan korannya sedikit berkurang sekaligus mengetahui proses renovasi yang menggunakan alas koran tersebut, seketika itu juga emosinya meledak yang marah-marah tidak karuan, karena ia merasa bahwa korannya telah dicuri. Pertengkaran dan perdebatanpun berlangsung, Vivian marah karena korannya diambil dan si majikanpun tidak mau mengalah, ia berkata bahwa Koran-koran itu adalah miliknya. Singkat cerita Vivian pun harus pergi dari rumah tersebut, dan mencari majikan untuk tetap melanjutkan profesinya sebagai pengasuh anak.
Peraturan serupa juga berlaku bagi majikan lain. Tak ada seorang pun yang dizinkan memasuki kamar pribadinya. Inilah yang mengesankan karakter misterius yang melekat pada dirinya. Setelah mengetahui cerita singkat tersebut membuat John kembali bimbang, apa hubungannya Vivian yang bisa dibilang sebagai fotografer dengan Koran-korang yang ia rahasiakan tersebut.

Pencariannya kini tengah mengantarkan John Maloof singgah di negara Perancis, yang menunjukkan tempat asal Vivian Maier. Di ujung pencariannya. John menemukan bahwa Vivian adalah seorang fotografer yang menyukai foto landscape. Sungguh berbeda dengan gambar-gambar yang ia temukan selama ini. hanya ada foto-foto portrait yang diambil secara cepat dengan kualitas pemahaman manusia yang terbilang luar biasa. Hal ini membuat pencarian John selama ini terjawab dengan ungkapan salah satu warga yang dulunya mengenal sosok Vivian tersebut. Dengan begitu terjawab sudah pertanyaan-pertanyaan yang membuat John Maloof rela melakukan perjalanan panjang demi sebuah jawaban yang mengungkapan sosok sebenarnya seorang Viivian Maier.

0 komentar:

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com