“Paradok,
bold, misterius, eksentrik, private, peka” adalah beberapa kata yang mengawali
film dokumenter ini sebagai karakter-karakter yang dimiliki oleh seorang
fotografer handal bernama Vivian Maier yang menjadi tokoh utama dalam film
Finding Vivian Maier ini. dari judulnya saja bisa kita tebak siapa tokoh utama
dalam film dokumenter ini. namun bagi saja dalam film ini ada dua tokoh utama
yang menjadi patokan dalam setiap alur yang dikisahkan.
Tokoh
yang pertama sudah dijelaskan secara terang-terangan dalam judul film ini yakni
Vivian Maier, sedangkan yang kedua adalah tokoh pencari Vivian Maier yakni John
Maloof yang melakukan perjalanan panjang demi mengungkap kebenaran dan
keberadaan tokoh yang ia temukan peninggalannya dalam rumah yang ia beli pada
sebuah pelelangan.
Selain
ada dua tokoh, film ini juga memiliki dua alur cerita, yakni alur pencarian
yang dilakukan oleh John Maloof dan alur kisah kehidupan Vivian Maier. John
Maloof mengaku ia menemukan sebuah kotak yang penuh dengan negatif. Awalnya
john sedang dalam menyelesaikan sebuah buku sejarah sehingga membuatnya sangat
membutuhkan foto bersejarah. Dalam sebuah pelelangan rumah, John memenagkan
perebutan pelelangan tersebut.
Dengan
harga $380 ia mendapatkan rumah dengan nama kepemilikan Vivian Maier. Karena
rasa penasarannya kepada Vivian Maier, John mengawali pencariannya dengan
melakukan serach di google dengan keyword Vivian Maier. Namun sungguh
disayangkan, John tidak menemukan apa-apa dalam pencarian tersebut. Ia sempat
menyerah dalam beberapa waktu. Namun semangatnya untuk terus melakukan
pencarian kembali. John memulai kembali dengan melihat isi dalam negatif
tersebut.
Setelah
melakukan beberapa hal untuk dapat melihat isi di dalam negatif tersebut, John
menemukan beberapa foto yang membuatnya bingung. Alhasil dia memutuskan untuk
memposting 200 gambar yang ia temukan dalam sebuah blog yang dibuatnya. Sungguh
di luar dugaan, dari beberapa postingan foto hasil karya Vivian Maier tersebut
mendapatkan respond baik dari para oengunjung blog. Dari respond baik yang ia
terima, membuat John kembali meneruskan pencariannya. Salah satunya yaitu
dengan mengumpulkan atau membeli negatif serupa dari orang lain.
Tidak
hanya itu, John juga terus menelusuri siapakah tokoh di balik foto hebat-hebat
itu. Pertanyaan yang muncul dalam dirinya yaitu apakah dia seorang wartawan ?
atau fotografer professional ?. dengan begitu membuatnya melakukan pencarian di
google untuk lebih meyakinkan dirinya. Dari proses serach yang ia lakukan
selanjutnya ini, ia menemukan sebuah obituri yang diposting hanya seling
beberapa hari sebelumnya.
John
melakukan pencarian melalui alamat-alamat yang tertera di beberapa surat atau whitepages
milik Vivian. Setelah menghubungi nomor yang ia temukan, jawaban dari
seseorang ia telepon membuatnya kaget sekaligus tak percaya ketika ia
mengetahui bahwa Vivian Maier adalah seorang pengasuh. “Haha …” John sempat
tertawa mendengar jawaban itu. Lantas apa alasan seorang pengasuh mengambil
gambar-gambar hebat ini ?.
Dari
sinilah alur kedua kisah mengenai Vivian Maier dimulai. Dari pencarian yang
dilakukan John yang berhasil menghubungkannya dengan beberapa orang atau
keluarga yang dulu pernah memiliki hubungan dengan Vivian, akhirnya membuat
John mempercayai mengenai profesi Vivian sebagai pengasuh. Tidak hanya satu
atau dua keluarga saja, bahkan lebih dari tiga keluarga.
Setelah
mengumpul sekian banyak negatif, John memiliki keinginan untuk melakukan
pameran foto-foto hasil karya Vivian Maier tersebut. Namun dari pihak museum
belum bisa mengabulkan permintaan John untuk melakukan menitipkan foto-foto
Vivian tetsebut dikarenakan pihak museum belum bisa mengakomodisi foto-foto
tersebuat. Akhirnya dengan tekad yang cukup kuat, John membuat pameran sendiri.
Ia melakukan semuanya sendiri, mulai dari mencetak foto hingga pengemasan dalam
pigora yang terkesan begitu klasik tersebut.
John
hanya ingin orang-orang melihat pekerjaan yang luar bisa tersebut. John
mengajukan niatnya untuk mengadakan pameran di sebuah gedung pertunjukan pusat
budaya di Chicago. Permintaannya diterima dan pameranpun berlangsung. Hasilnya
melebihi ekspektasi, banyak warga yang mengunjungi dan antusias menikmati
kehebatan dalam foto-foto yang dipamerkan.
Karena
pameran tersebut, nama Vivian Maier menjadi banyak dibicarakan. Semua orang
pada menanyakan siapakah Vivian Maier ini ? karena kehebatannya yang
tercurahkan dalam gambar-gambar karyanya. Sejarah street photography sedang ditulis
ulang. Mengungkapkan sebuah ketenaran yang diperoleh oleh seseorang dalam
kematiannya. Dengan begitu tekad John semakin kuat dan memiliki keinginan untuk
memasukkan Vivian dalam buku sejarahnya.
Beralih
pada kisah Vivian, ia adalah seorang pengasuh anak dalam sebuah rumah tangga.
Banyak sekali keluarga yang telah memperkerjakan Vivian dalam perjalanan
hidupnya. Keunikan dan keanehan yang dimiliki Vivian membuatnya harus rela
sering berganti majikan. Namun sifat kasih sayangnya yang kecintaannya terhadap
anak-anak membuatnya dikenang dengan kesan yang begitu baik bagi anak-anak
asuhannya. Tak sedikit juga yang terang-terangan mengatakan bahwa Vivian adalah
orang yang aneh, namun mereka belum melihat kehebatan seorang pengasuh yang
kemanapun ia pergi tidak pernah sedetikpun meninggalkan kamera Rolleiflex.
Dengan mata otentik cerdas yang ia miliki, sering kali moment-moment penting
dan menari terabadikan dalam potretannya.
Kisah
dalam pengasuhannya juga mewarnai perjalanan hidupnya. Kembali saya katakana,
tak sedikit yang mengatakan bahwa Vivian Maier ini adalah orang terbilang aneh,
tertutup, introvert, penuh misteri namun sifat humoris dan kepedulian yang
Vivian miliki tak banyak diketahui orang, hanya terungkap pada gambar-gambar
karyanya yang telah dipublikasikan kini setelah kematiannya.
Pernah
salah satu majikan masuk ruangan yang sangat dirahasikan oleh Vivian. Dari
semua ruang yang menjadi kamar pribadinya, ia tak mengizinkan siapapun untuk
masuk ke dalamnya. Entah hal apa yang menajdi alasannya. Namun ketika salah
satu majikan berhasil masuk ruangan pribadinya ketika ia tidak sedang berada di
rumah, majikan tersebut sanggat terkejut dan heran dengan apa yang ia temukan
di dalamnya. Beberapa tumpukan Koran bekas entah dari tahun berapa memenuhi kamarnya
hingga tertupuk tinggi menyentuh langit kamar. Hanya ada space sempit untuk
bisa dijadikan tempat istirahat, selebihnya penuh dengan koran-koran tersebut.
Karena
tidak memiliki keberanian sang majikan tak menanyakan hal tersebut kepada
Vivian, karena ia tahu Vivian akan marah besar ketika mengetahui ruang pribadi
rahasinya tersebut telah dimasuki orang.
Suatu
ketika si majikan merenovasi kamar mandinya dengan mengganti cat temboknya,
dengan menggunakan koran sebgai alasnya. Ketika sesampainya Vivian tiba di
rumah dan mengtahui tinggi tumpukan korannya sedikit berkurang sekaligus
mengetahui proses renovasi yang menggunakan alas koran tersebut, seketika itu
juga emosinya meledak yang marah-marah tidak karuan, karena ia merasa bahwa
korannya telah dicuri. Pertengkaran dan perdebatanpun berlangsung, Vivian marah
karena korannya diambil dan si majikanpun tidak mau mengalah, ia berkata bahwa
Koran-koran itu adalah miliknya. Singkat cerita Vivian pun harus pergi dari
rumah tersebut, dan mencari majikan untuk tetap melanjutkan profesinya sebagai
pengasuh anak.
Peraturan
serupa juga berlaku bagi majikan lain. Tak ada seorang pun yang dizinkan
memasuki kamar pribadinya. Inilah yang mengesankan karakter misterius yang
melekat pada dirinya. Setelah mengetahui cerita singkat tersebut membuat John
kembali bimbang, apa hubungannya Vivian yang bisa dibilang sebagai fotografer
dengan Koran-korang yang ia rahasiakan tersebut.
Pencariannya
kini tengah mengantarkan John Maloof singgah di negara Perancis, yang
menunjukkan tempat asal Vivian Maier. Di ujung pencariannya. John menemukan
bahwa Vivian adalah seorang fotografer yang menyukai foto landscape. Sungguh
berbeda dengan gambar-gambar yang ia temukan selama ini. hanya ada foto-foto
portrait yang diambil secara cepat dengan kualitas pemahaman manusia yang
terbilang luar biasa. Hal ini membuat pencarian John selama ini terjawab dengan
ungkapan salah satu warga yang dulunya mengenal sosok Vivian tersebut. Dengan
begitu terjawab sudah pertanyaan-pertanyaan yang membuat John Maloof rela
melakukan perjalanan panjang demi sebuah jawaban yang mengungkapan sosok
sebenarnya seorang Viivian Maier.
0 komentar:
Posting Komentar