Seperti yang diketahui dari beberapa
penjelasan yang telah dipaparkan oleh dosen ketika mata kuliah komunikasi
kesehatan berlangsung, mengenai adanya hubungan antara komunikasi dan kesehatan
sangatlah dekat, bahkan sangat memengaruhi satu sama lain. Begitu juga dengan
apa yang telah saya alami dari beberapa kejadian yang telah berlalu. Dari pengalaman
pribadi pada anggota keluarga, saya mencoba mengamati dari segi komunikasi dan
kesehatannya.
Memang bukan kejadian besar, tetapi
hanyalah sekedar rutinitas sehari-hari. Ini berhubungan dengan kepercayaan yang
telah turun-temurun dan terbudaya oleh masyarakat. Ada keyakinan besar pada
obat-obatan tradisional yang sudah akrab dikalangan masyarakat. Seperti jamu-jamuan,
air rebusan daun Beluntas dan lain-lain. Yang akan menjadi objek pengamatan
saya adalah tentang khasiat air rebusan daun Beluntas beserta kepercayaan
masyarakat.
Pemilik nama latin Pluchea Indica L
ini dipercaya akan khasiatnya yang luar biasa, beberapa diantaranya adalah
sebagai ramuan yang dapat mengatasi rematik, mengobati perut kembung, nyeri
pinggang, pegal linu, menghilangkan keputihan, mengatasi TBC kelenjar leher,
meredakan nyeri haid, menghilangkan bau badan dan masih banyak lagi.
Jauh sebelum dilakukannya uji
laboratorium oleh pihak medis, khasiat air rebusan daun Beluntas ini sudah lama
terbukti dan menjadi kepercayaan sendiri bagi masyarakat. Setelah saya cari
tahu asal-usulnya dengan berbagai pertanyaan yang saya lontarkan kepada kedua
orang tua saya, selaku pengonsumsi rutin air rebusan daun Beluntas ini, sepakat
bahwa di antara mereka tidak ada yang mengetahui pasti kapan asal mula kepercayaan
itu hidup. Mereka hanya berdasarkan omongan dan kepercayaan yang beredar. “Hanya
berdasarkan omongan orang-orang dan kakek nenek terdahulu, berhubung banyak
yang telah mencoba dan membuktikan kebenaran khasiatnya, ya saya ikut
mengonsumsinya” ujar ibu.
Hal ini cukup membuktikan bahwa kepercayaan juga dapat mendorong
atau turut menjadi faktor kesembuhan. Dari sini dapat diambil simpulan bahwa
kesembuhan tidak melulu bergantung pada canggihnya teknologi yang mampu
menghasilkan obat-obatan berkhasiat tinggi yang katanya sudah melalui berbagai
uji medis. Sebuah ramuan sederhana yang turun-temurun dan dipercaya mampu
menyembuhkan penyakit juga membuktikan kebenarannya dapat memberikan kesembuhan.
Tak lama kemudian setelah kepercayaan itu beredar, diadakan uji laboratorium
oleh pihak medis mengenai khasiat yang terkandung di dalam daun Beluntas
tersebut dan memang benar terbukti khasiatnya.
Nah, dari sini saya mengambil
pelajaran mengenai kepercayaan dan pesan kuat oleh khalayak yang ditularkan
kepada kedua orang tua saya, yang pada akhirnya setelah mencoba dan
membuktikannya sendiri mereka mengiyakan dan turut menghidupkan kepercayaan
tersebut, sekalipun tidak mengetahui siapa pencetusnya dan apa hasil yang
dikatakan oleh uji laboratorium. Mereka tidak terlalu mementingkan hasil uji
apapun, hanya bermodalkan kepercayaan dan pembuktian dari banyak orang juga
bisa memengaruhi kepercayaan seseorang, termasuk kedua orang tua saya.
Dari segi komunikasi, dapat
diketahui melalui kuatnya pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada
komunikan. Dengan pengucapan yang tegas dan penuh persuasi, beserta pembuktian
memberikan efek yang besar pada komunikan. Sebagian orang tidak mudah percaya
hanya dengan ucapan saja, tetapi membutuhkan pembuktian yang kuat mengenai pesan
yang disampaikan lawan bicaranya. Dengan tingkat kepercayaan yang awalnya
kurang, bisa berubah menjadi sangat ketika seseorang tersebut mengetahui
kebenaran yang terbukti.
Sedangkan mengenai mitos atau
kepercayaan yang telah terbudaya pada khalayak ini bisa dibilang sebagai
stimulus pesan. Seseorang yang sudah akrab dengan kepercayaan-kepercayaan nenek
moyang dengan sangat mudah percaya juga pada kepercayaan masyarakat. Pasalnya
setelah mendengar kata “turun-temurun”, tanpa melakukan pengolahan panjang
pesan mereka langsung percaya begitu saja. Ada banyak faktor yang memengaruhi
hal ini, bisa jadi hanya sebatas percaya saja, sekedar menganut ajaran orang
tua, atau bahkan telah mengalami hal serupa. Kekuatan empiris individu memiliki
pengaruh yang sangat besar terhadap tindakan seseorang. Sekalipun tak semua
pengalaman itu dinyatakan kebenarannya, tapi hal itu terbukti pasti dan
terjadi. Hal ini yang membuat banyak orang selalu menggunakan empirisnya
sebagai bahan pertimbangan. Begitu juga halnya dengan kepercayaan.
Seperti yang pernah menjadi
pembahasan dalam mata kuliah komunikasi kesehatan mengenai faktor internal dan
eksternal. Ada persepsi dan empiris yang kekuatannya begitu besar dalam
memengaruhi kepercayaan seseorang. Dan ada beberapa faktor yang tercangkup
dalam faktor eksternal, yang juga memiliki pengaruh yang sangat besar. Seperti
kelas sosial dan dukungan sosial. dengan adanya kepercayaan masyarakat juga
memberi sumbangan penguatan pesan kepada komunikan.
0 komentar:
Posting Komentar