Jumat, 14 April 2017

Komunikasi Kesehatan “Khasiat Ramuan Sederhana Pluchea Indica L”


Seperti yang diketahui dari beberapa penjelasan yang telah dipaparkan oleh dosen ketika mata kuliah komunikasi kesehatan berlangsung, mengenai adanya hubungan antara komunikasi dan kesehatan sangatlah dekat, bahkan sangat memengaruhi satu sama lain. Begitu juga dengan apa yang telah saya alami dari beberapa kejadian yang telah berlalu. Dari pengalaman pribadi pada anggota keluarga, saya mencoba mengamati dari segi komunikasi dan kesehatannya.
Memang bukan kejadian besar, tetapi hanyalah sekedar rutinitas sehari-hari. Ini berhubungan dengan kepercayaan yang telah turun-temurun dan terbudaya oleh masyarakat. Ada keyakinan besar pada obat-obatan tradisional yang sudah akrab dikalangan masyarakat. Seperti jamu-jamuan, air rebusan daun Beluntas dan lain-lain. Yang akan menjadi objek pengamatan saya adalah tentang khasiat air rebusan daun Beluntas beserta kepercayaan masyarakat.
Pemilik nama latin Pluchea Indica L ini dipercaya akan khasiatnya yang luar biasa, beberapa diantaranya adalah sebagai ramuan yang dapat mengatasi rematik, mengobati perut kembung, nyeri pinggang, pegal linu, menghilangkan keputihan, mengatasi TBC kelenjar leher, meredakan nyeri haid, menghilangkan bau badan dan masih banyak lagi.
Jauh sebelum dilakukannya uji laboratorium oleh pihak medis, khasiat air rebusan daun Beluntas ini sudah lama terbukti dan menjadi kepercayaan sendiri bagi masyarakat. Setelah saya cari tahu asal-usulnya dengan berbagai pertanyaan yang saya lontarkan kepada kedua orang tua saya, selaku pengonsumsi rutin air rebusan daun Beluntas ini, sepakat bahwa di antara mereka tidak ada yang mengetahui pasti kapan asal mula kepercayaan itu hidup. Mereka hanya berdasarkan omongan dan kepercayaan yang beredar. “Hanya berdasarkan omongan orang-orang dan kakek nenek terdahulu, berhubung banyak yang telah mencoba dan membuktikan kebenaran khasiatnya, ya saya ikut mengonsumsinya” ujar ibu.
Hal ini cukup membuktikan bahwa kepercayaan juga dapat mendorong atau turut menjadi faktor kesembuhan. Dari sini dapat diambil simpulan bahwa kesembuhan tidak melulu bergantung pada canggihnya teknologi yang mampu menghasilkan obat-obatan berkhasiat tinggi yang katanya sudah melalui berbagai uji medis. Sebuah ramuan sederhana yang turun-temurun dan dipercaya mampu menyembuhkan penyakit juga membuktikan kebenarannya dapat memberikan kesembuhan. Tak lama kemudian setelah kepercayaan itu beredar, diadakan uji laboratorium oleh pihak medis mengenai khasiat yang terkandung di dalam daun Beluntas tersebut dan memang benar terbukti khasiatnya.
Nah, dari sini saya mengambil pelajaran mengenai kepercayaan dan pesan kuat oleh khalayak yang ditularkan kepada kedua orang tua saya, yang pada akhirnya setelah mencoba dan membuktikannya sendiri mereka mengiyakan dan turut menghidupkan kepercayaan tersebut, sekalipun tidak mengetahui siapa pencetusnya dan apa hasil yang dikatakan oleh uji laboratorium. Mereka tidak terlalu mementingkan hasil uji apapun, hanya bermodalkan kepercayaan dan pembuktian dari banyak orang juga bisa memengaruhi kepercayaan seseorang, termasuk kedua orang tua saya.
Dari segi komunikasi, dapat diketahui melalui kuatnya pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. Dengan pengucapan yang tegas dan penuh persuasi, beserta pembuktian memberikan efek yang besar pada komunikan. Sebagian orang tidak mudah percaya hanya dengan ucapan saja, tetapi membutuhkan pembuktian yang kuat mengenai pesan yang disampaikan lawan bicaranya. Dengan tingkat kepercayaan yang awalnya kurang, bisa berubah menjadi sangat ketika seseorang tersebut mengetahui kebenaran yang terbukti.
Sedangkan mengenai mitos atau kepercayaan yang telah terbudaya pada khalayak ini bisa dibilang sebagai stimulus pesan. Seseorang yang sudah akrab dengan kepercayaan-kepercayaan nenek moyang dengan sangat mudah percaya juga pada kepercayaan masyarakat. Pasalnya setelah mendengar kata “turun-temurun”, tanpa melakukan pengolahan panjang pesan mereka langsung percaya begitu saja. Ada banyak faktor yang memengaruhi hal ini, bisa jadi hanya sebatas percaya saja, sekedar menganut ajaran orang tua, atau bahkan telah mengalami hal serupa. Kekuatan empiris individu memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap tindakan seseorang. Sekalipun tak semua pengalaman itu dinyatakan kebenarannya, tapi hal itu terbukti pasti dan terjadi. Hal ini yang membuat banyak orang selalu menggunakan empirisnya sebagai bahan pertimbangan. Begitu juga halnya dengan kepercayaan.

Seperti yang pernah menjadi pembahasan dalam mata kuliah komunikasi kesehatan mengenai faktor internal dan eksternal. Ada persepsi dan empiris yang kekuatannya begitu besar dalam memengaruhi kepercayaan seseorang. Dan ada beberapa faktor yang tercangkup dalam faktor eksternal, yang juga memiliki pengaruh yang sangat besar. Seperti kelas sosial dan dukungan sosial. dengan adanya kepercayaan masyarakat juga memberi sumbangan penguatan pesan kepada komunikan.

0 komentar:

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com