Jumat, 14 April 2017

CONTOH LAPORAN KKN

Realisasi Tri Dharma Perguruan Tinggi Pada Masyarakat Bangunsari


Salah satu kewajiban yang perlu diketahui serta diterapkan dan dijalankan bagi yang menyandang status Mahasiswa adalah mengabdi. Mengingat bahwasanya ada tiga dharma perguruan tinggi yang perlu dilakukan diakhir pendidikan. Bahkan tak sedikit yang menyebutnya itu sebagai tujuan utama dari serentetan pendidikan yang ada. Kita dituntun dalam belajar, dituntut dalam meneliti, dan diharuskan merealisasikan segala teori-teori yang telah kita terima dalam bangku kelas untuk diwujudkan nyatanya dalam sebuah aksi riil kepadamasyarakat.
Begitulah sekiranya KKN (Kuliah Kerja Nyata) ini dijadikan penting bagi institut kampus dan bagi pribadi mahasiswa masing-masing. Dan itu pula yang tengah saya lakukan bersama teman-teman sekelompok KKN saya.
Berangkat serentak dengan ratusan mahasiswa lainnya di depan halaman tween tower kampus UIN Sunan Ampel tercinta. Berempat belas kita bersama menyatukan tenaga, pikiran,waktu serta segala yang kita punya demi mewujudkan program kerja utama yang menjadi fokus tujuan KKN kita. Bertempat di Kelurahan Bangunsari, Kecamatan Mejayan, Madiun, di sinilah kami akan menyatakan sebuah kuliah kerja yang diorientasikan pada warga desa selaku target utama kegiatan pengabdian ini.
Hari pertama masih kitaisi dengan berkemas-kemas dan tegur sapa dengan tetangga kanankirirumah yang kita tempati.tepatdi kediaman bapak Sha’im di Jl. Cempaka rw 02 rt 03 Kelurahan Bangunsari. Begitu  juga masih sama di hari kedua, inkulturasi masih jadi adaptor bagi kami untuk membangun relasi dan saling mengenal satu sama lain, baik dengan warga maupun dengan teman-teman sekelompok kami. Menghadiri perkumpulan dengan ibu Tyas, selaku Lurah Bangunsari yang menyampaikan ucaan selamat datang akan kehadiran kami, sekaligus sebagai pembimbing kami selama sebulan mendatang.
Beberapa obrolan sudah dibuka dengan beberapa warga, dan itu menjadi sedikit bahan untuk awal penentuan program yang hendak kami rencanakan. Episode evaluasi pun dimulai. Pembahasan mulai dari apa dan bagaimana program utama kita, dan beberapa program tambahan sebagai partisipatori kita dalam beberaa kegiatan warga desa.
Kemudian, pemetaan dengan menggunakan data digital yang sering disebut GIS (Geospasial Information System) menjadi pilihan untuk dijadikan program utama, menimbang dari perkembangan zaman yang serba modern dan teknologi yang canggih menjadi acuan dasar kami memilih GIS ini untuk diterapkan di desa Bangunsari. Saat itu pula kami memutuskan GIS sebagai program fokus kita, serta metodenya yang hendak kita lakukan.
Keesokan harinya, persiapan kilat dengan penampilan rapi lengkap dengan almamater menunjukkan kesiapan kita untuk melakukan pemetaan kepada warga dengan menggunakan metode door to door dalam 5 RW dan 22 RT yang ada di desa Bangunsari ini.
Proses demi proses, berkawan pada siang, panas pelengkap lelah, sekalipun lapar menambah lengah tak menghentikan niat kami dan tetap melanjutkan pendataan dari rumah ke rumah. Mulai dari yang pintu terbuka dengan sambutan ramah, hingga yang tertutup rapat lengkap dengan penolakannya melihat kedatangan kita.
Selain itu, beberapa program tambahan juga turut memenuhi jadwal keseharian kami di sini. Pergi pukul 06.30 wib secara bergantian untuk mengajar di SDN BANGUNSARI 03 yang berada di Jl. Cempaka pula. Mengajar TPQ, mebuat les-lesan seusai sholat maghrib di Musholla An-Nur juga menjadi vitamin pelengkap hari-hari kami.
Tidak hanya itu, kami juga turut serta dalam beberapa kegiatan, seperti posyandu, tertib administrasi Dhasa Wisma PKK, rutinan Yasin setiap kamis malam jum’at, khataman setiap hari kamispagi, mengaji kitab di Rt 12, santunan kepada Janda-janda desa, dan masih banyak lagi lainnya. Dalam kegiatan momentum juga tak terlewatkan bagi kami, seperti menghadiri tasyakuran bapak Sha’im ataskelahiran cucunya, mengikuti kerja bakti agustusan, mengoordinasi jalannya perlombaan di Rt 03, tasyakuran malam 17 Agustus dan mengadakan demo masak dengan ibu-bu PKK kelurahan Bangunsari dengan tujuan membagikan resep otak-otak Bandeng yang merupakan masakan khas dan memiliki nilai jual tinggi, dengan harapan dapat diterapkan dan menjadi menu baru di antara menu-menu jualan yang telah ada.
Setelah melalui beberapa proses pemetaan, ada pendataan door to door satu persatu rumah warga, proses penginputan data, pengolahan data dengan menggunakan GIS, hingga akhirnya matang berbentuk sebuah laporan yang siap presentasi dan dibagikan kepada kelurahan selaku target utama program ini. Dengan begitu laporan yang siap akses ini pun telah sedia untuk segera dilounchingkan pada hari terakhir yang telah disepakati bersama.
Kurang lebih dan masih beberapa di antara sekian banyak pengalaman yang kami dapatkan selama satu bulan mengabdi di salah satu desa di Kota Gadis ini, yakni Bangunsari. Desa sentral yang menjadi daerah transit dan jalur pantura yang ramai dilalui berbagai pengguna jalan dari berbagai penjuru menjadikan desa ini ramai dan lebih bermanfaat sebagai pusat jajanan dari beberapaproduk unggulan yangtelah dihasilkan.
Dengan mengenal lebih dalam mengenai desa dan perangkatnya, menjadikan kami faham mengenai kehidupan yang sebenarnya masyarakat kita, umumnya masyarakat Indonesia. Tidak hanya membaca dan sekedar mengira di dalam kelas saja, melainkan terjun langsung sekaligus turut menjadi partisipan dalam segalapermasalahan dan kegiatannya, karena sejatinya kita adalah bagian dari masyarakat, apalagi yang menyandang status mahasiswa yang ditunggu-tunggu aksi agent of change-nya.

Demikian perjalanan hidup singkat sebulan kami berempat belas, begitu berkesan bagi saya, dan akan menjadi pengalaman serta pelajaran tersendiri pada diri saya pribadi.

0 komentar:

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com