Selasa, 19 Januari 2016

Ada cinta untuk mengungkapkan sayang

Jika sungai adalah channel dan perahu adalah media, maka begitu juga dengan cinta dan sayang.

Seperti komunikasi
Beberapa unsur dalam sebuah komunikasi ada yang bernama media dan channel
Untuk memudahkan pemahaman, mereka sering menganalogikan hal ini pada sebuah sungai dan perahu.

Sungai adalah channelnya, sedangkan perahu adalah medianya .. Yang mana tanpa perahu, seseorang masih bisa menyeberangi sungai tersebut, bisa dengan berenang atau dengan membangun jembatan. Dengan begitu ia akan tetap sampai di seberang.
Begitu juga dengan komunikasi, sebuah pesan akan terap tersampaikan sekalipun tidak ada media, dalam artian tidak hanya berpatok pada satu media (cara atau metode) saja.

Lantas bagaimana dengan cinta dan sayang ?

Bagiku tak jauh berbeda dengan kedua hal di atas. Cinta di sini adalah sebuah ungkapan (media), sedangkan sayang adalah perasaan (channel).

Seseorang bisa saja mengungkapkan perasaannya dengan kata cinta, karena itu adalah salah satu metode untuk menyampaikan perasaan. Namun sayang juga masih bisa tersampaikan tanpa cinta. Karena cinta hanyalah cara, sedangkan sayang adalah penghubung di antara dua seberang yang terpisah jarak. Tinggal bergantung pada cara pengungkapannya saja, apa dengan menggunakan cinta atau yang lainnya.

Begitulah sekiranya rindu malam ini mengantarkanku pada pemahaman ini.

Rindu

Aku
Terjamah kata
Terbunuh rasa
Tertusuk resah

Tiadalah aku temukan kuasa
Hanya ada asa

Malam ini aku ciptakan lagi hujan
Memang tak begitu deras
Karena kilatmu telah banyak menyentak tidurku
Tapi mampu menimbulkan rindu 
Menyiksa sungguh
Dan aku memilih untuk menikmatinya
Bersama senyap yang sebegini gelap

Pesan dari Langit

Semesta hanya mengiyakan kita untuk bersahabat saat ini, sekalipun rasa itu dibuat Tuhan semakin dalam, hingga kini aku setidaknya memahami arti dari kata sayang yang sesungguhnya, bukan lagi mengenai ambisi untuk jalan bersama, tapi untuk mendo'akan seraya berlaku baik, begitu juga kepada manusia lainnya.


Keresahan, kekhawatiran, kecemasan, kerisauan, ketakutan, harapan, bahkan juga kecemburuan telah memberikan banyak pemahaman tentang hidup
yang tak hanya berlalu pada satu jalan sekalipun berpacu pada satu tujuan, yakni kehidupan kekal nanti.

Senja tiap kali hendak malam mengajarkanku tentang perpisahan indah yang beraura jingga manis itu, begitu pula fajar yang selalu memberi semangat di awal kali aku kembali menghirup udara, menyampaikan pesan dari langit, bahwa aku tak perlu lagi takut mengenai sangka dan duga yang sempat mematikan keyakinanku ..

Dan kini, berkat mereka, juga pegangan Tuhan yang tak pernah lepas mengawasi, aku bisa kembali percaya mengenai masa depan yang perlahan akan aku ciptakan ..

Hujan pagiku

Mengenai rasa itu mungkin sudah larut pada pasir depan rumah bersama air hujan pagi ini .. Semoga tiada lagi sedih dan perih di setelah derasnya hujan menyapu segala keresahan .. Dan tatapan pelangi kini mengajarkanku tentang senyuman di setiap kali hati kembali pada keadaan pilu itu, mengingatkan perihal janji kebahagiaan yang sering mereka ceritakan.
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com