Selasa, 11 November 2014

PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA

PENDAHULUAN

Komunikasi Massa adalah studi ilmiah tentang media massa beserta pesan yang dihasilkan, pembaca/pendengar/penonton yang akan coba diraihnya, dan efeknya terhadap mereka. Komunikasi merupakan disiplin kajian ilmu sosial yang relative muda jika dibandingkan dengan ilmu psikolog, sosiologi, ilmu politik, dan ekonomi. Penelitian komunikasi yang pernah dilakukan tidak selalu memusatkan perhatiannya pada metode ilmiah yang selama ini dijadikan alas an sebuah ilmu dikatakan ilmiah. Komunikasi massa mempunyai titik tekan dan bahasan tersendiri.

A. Definisi Komunikasi Massa
Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik). Sebab awal perkembangannya saja, komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass communication (media komunikasi massa).
Agar tidak ada ada kerancuan dan perbedaan persepsi tentang massa, ada baiknya kita membedakan arti massa dalam komunikasi massa dengan massa dalam arti umum. Massa dalam arti komunikasi massa lebih menunjuk pada penerima pesan yang berkaitan dengan media massa. Dengan kata lain, massa yang dalam sikap dan perilakunya berkaitan dengan peran media massa. Oleh karena itu, massa disini menunjuk kepada khalayak, audience, penonton, pemirsa, atau pembaca. Beberapa istilah ini berkaitan dengan media massa.
Disamping itu, agar tidak membingunkan, kita juga perlu membedakan antara mass communications (dengan s) dengan mass communication (tanpa s). seperti yang dikemukakan oleh Jay Back dan Fredick C. Whitney dalam bukunya Introduction to Massa Communication (1988) dikatakan bahwa mass Communications lebih menunjuk pada media mekanis yang digunakan dalam komunikasi massa yakni media massa. Sementara itu, mass communicationlebih menunjuk pada teori atau proses teoritik (proses dalam komunikasi massa).
Dalam komunikasi massa kita membutuhkan gatekeeper (penapis informasi atau palang pintu) yakni beberapa individu atau kelompok yang bertugas menyampaikan atau mengirimkan informasi dari individu ke individu yang lain melalui media massa (surat kabar, majalah, televise, radio, video tape, compact disk, buku).
Definisi yang dikemukakan oleh John R Bittner (1996) diatas menekankan akan artti pentingnya gatekeeper dalam proses komunikasi massa. Inti dari pendapat itu bias dikatakan bahwa dalam proses komunikasi massa disamping melibatkan unsure-unsur komunikasi sebagaimana umumnya, ia membutuhkan peran media massa sebagai alat untuk menyampaikan atau menyabarkan informasi.  Media massa itu tidak berdiri sendir. Didalamnya ada beberapa individu yang bertugas melakukan pengolahan informasi sebeelum informasi itu samapi kepada audience-nya. Mereka yang bertugas itu sering disebut gatekeeper.
Ada satu deffinisi komunikasi massa yang dikemukakan Michael W. Gamble dan Teri Kwal Gamble (1986) akan semakin memperjelas apa itu komunikasi massa. Menurut mereka sesuatu bias didefinisikan sebagai Komunikasi Massa jika mencakup hal-hal sebagai berikut :
1.        Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat kepada khalayak yang luas dan tersebar.
2.        Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesan-pesannya bermaksut mencoba berbagi pengertian dengan jutaan orang yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain.
3.        Pesan adalah milik publik. Artinya bahwa pesan ini bisa didapatkan dan diterima oleh banyak orang
4.       Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal seperti jaringan, ikatan, atau perkumpulan.
5.        Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper (penapis informasi). Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya teryunda. Kalau dalam jenis komunikasi lain, umpan balik bisa bersifat langsung.

Dengan demikian, media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen. Kelebihan media massa dibanding  dengan jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waaktu. Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hamper seketika pada waktu yang tak terbatas.
B. Ruang Lingkup
Studi komunikasi itu tidak lain adalah human communication (komunikasi manusia). Dengan kata lain studi komunikasi harus selalu melibatkan manusia, baik sebagai kamunikator maupun komunikan. Dengan demikian pula, ketika kita melihat seseorang sedang berkomunikasi dengan binatang di arena sirkus, itu bukan komunikasi. Memang benar terjadi proses komunikasi, tetapi melibatkan binatang.
Dari sini jelas bahwa yang dimaksud dalam studi komunikasi itu melibatkan manusia sebagai subjek dan objeknya. ada beberapa bentuk atau pola komunikasi yang telah kita kenal, antara lain :
1) Komunikasi dengan diri sendiri (intrapersonal communication)
2)   Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication)
3)   Komunikasi publik (public communication)
4)  Komunikasi massa (mass communication)
Jadi komunikasi massa kedudukannya sejajar dengan pola komunikasi yang lain. Secara ringkas, komunikasi melibatkan komunikator sebagai penyampai pesan dan komunikan sebagai penerima pesan. Kemudian kedua unsur ini dikembangkan lebih lanjut dengan melibatkan saluran (saluran), umpan balik (feedback). Perbedaan unsure-unsur yang ada dalam komunikasi ini sangat tergantung pola komunikasi mana yang sedang dibahas.
Proses penerimaan pesan itu semakin menyempit sejalan dengan peningkatan jumlah orang yang terlibat dalam proses komunikasi tersebut. Proses komunikasi dengan dua orang mempunyai peluang perbedaan persepsi dan tangkapan pesan karena melibatkan orang yang berbeda status, jenjang pendidikan, pengalaman hidup, warisan budaya keluarga, dan lain-lain. Dalam komunikasi kelompok semakin mengecil tafsiran pertemuan/persamaan antara pesan yang disebarkan dengan penerimaannya. Sementara itu, dalam komunikasi massa, arsiran semakin mengecil karena melibatkan orang yang lebih banyak dan paling heterogen dalam proses komunikasi.

C. Ciri-ciri Komunikasi Massa
1.   Komunikator Dalam Komunikasi Massa Melembaga
Komunikator dalam komunikasi massa bukan satu orang, tetapi kumpulan orang. Artinya, gabungan antar berbagai macam unsure bekerja satu sama lain dalam sebuah lembaga. Lembaga yang dimaksud disini menyerupai sebuah system. Sebagaimana kita ketahui, system itu adalah “Sekelompok orang, pedoman, dan media yang melakukan suatu kegiatan mengolah, menyimpan, menuangkan ide, gagasan, symbol, lambing menjadi pesan dalam membuat keputusan untuk mencapai satu kesepakatan dan saling pengertian satu sama lain dengan mengolah pesan itu menjadi sumber informasi.
Dengan demikian, komunikator dalam komunikasi massa setidak-tidaknya mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :
1) Kumpulan individu
2)   Dalam berkomunikasi individu-individu itu terbatas perannya dengan system dalam media massa
3)   Pesan yang disebarkan atas nama media yang bersangkutan dan bukan atas nama pribadi unsure-unsur yang terlibat
4)  Apa yang dikemukakakan oleh komunikator biasanya untuk mencapai keuntungan atau mendapatkan laba secara ekonomis
2.  Komunikan Dalam Komunikasi Massa Bersifat Heterogen
Untuk memetakan secara jelas mengapa komunikan dalam komunikasi massa itu heterogen bisa dimulai dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut : siapa penonton televisi, siapa pembaca surat kabar, siapa pendengar radio, dan siapa pengguna internet.
Oleh karena itu, komunikan dalam komunikasi massa sifatnya heterogen/ beragam. Artinya,, penonton televise beragam pendidikan, umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi, memiliki jabatan beragam, memiliki agama atau kepercayaan yang tidak sama pula. Namun mereka adalah komunikan televise.
Herbert Blumer pernah memberikan ciri tentang karakteristik audience/komunikan sebagai berikut :
a)Audience dalam komunikasi massa sangatlah heterogen. Artinya, ia mempunyai heterogenitas komposisi atau susunan. Jika ditinjau dari asalnya, mereka berasal dari berbagai kelompok dalam masyarakat.
b)   Berisi individu-individu yang tidak tahu atau mengenal satu sama lain. Disamping itu, antarindividu itu tidak berinteraksi satu sama lain secara langsung.
c)   Mereka tidak mempunyai kepemimpinan atau organisasi formal.
3.  Pesannya Bersifat Umum
Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak ditunjukkan kepada satu orang atau satu kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain. Pesan-pesannya ditunjukkan pada khalayak yang plural. Oleh karena itu, pesan-pesan yang dikemukakannya pun tidak boleh bersifat khusus. Khusus disini, artinya pesan memang tidak disengaja untuk golongan tertentu.
Dalam surat kabar, artikel yang biasanya dikehendaki redaktur tidak ilmiah, tetapi ilmiah popular. Ini dilakukan karena Koran ditujukan untuk umum, maka pesannya juga harus bersifat umum. Umum disini juga bisa berarti masalah rubrikasi. Artinya, sebuah Koran tidak bisa hanya berdiri dari artikel atau iklan. Koran harus umum dalam arti ada banyak ragam yang dimunculkan dalam Koran tersebut (misalnya teka-teki, gambar, karikatur, iklan, berita pengumuman, kolom).
4.  Komunikasinya Berlangsung Satu Arah
Dalam media cetak seperti Koran, komunikasi hanya berjalan satu arah. Kita tidak bis langsung memberikan respon kepada komunikatornya (media massa yang bersangkutan0. Kaluapun bisa, sifatnta tertunda. Misalnya, kita mengirimkan ketidaksetujuan pada berita itu melelui rubric surat pembaca. Jadi, komunikasi yang hanya berjalan satu arah akan memberi konsekuensi umpan balik (feedback) yang sifatnya tertunda atau tidak langsung (delayed feedback).
5.  Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakan
Dalam komunikasi massa ada keserempakan dalam proses penyebaran pesan-pesannya. Serempak berarti khalayak  bisa menikmati media massa tersebut hampir bersamaan. Bersamaan tentu juga bersifat relatif.
Majalah atau media sebagai contohnya. Surat kabar bisa dibaca ditempat terbit pukul 5 pagi, tetapi diluar kota baru pukul 6 pagi. Ini masalah teknis semata. Namun, harapan komunikator dalam komunikasi massa, pesan tetap ingin dinikmati secar bersamaan oleh para pembacanya. Tidak terkecuali bahwa pesan tersebut (lewat surat kabar) disebar (didistribusikan) oleh media cetak secara bersamaan pula. Hanya karena wilayah jangkauannya yang berbeda, memungkinkan terjadi perbedaan penerimaan. Akan tetapi, komunikator dalam media massa berupaya menyiarkan informasinya secara serentak.
6.  Komunikasi Massa Mengandalkan Peralatan Teknis
Media massa sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan kepada khalayaknya sangat membutuhkan bantuan peralatan teknis. Peralatan teknis yang dimaksud misalnya pemancar untuk media elektronik (mekanik atau elektronik).
7.   Komunikasi Massa Dikontrol oleh Gatekeeper
Gatekeeper atau yang sering disebut penapis informasi/palang pintu/penjaga gawang, adalah orang yang sangat berperan dalam penyebaran informasi melalui media massa. Gatekeeper ini berfungsi sebagai orang yang ikut menambah atau mengurangi, menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang disebarkan lebih mudah dipahami.

ASAL-USUL KOMUNKIASI MASSA

Dapat dikatakan media massa (sebagai alat utama dalam komunikasi massa) mampu membentuk masa depan umat manusia. Ini berarti, media massa telah memengaruhi atau membentuk perilaku manusia. Kenyataan itu tidak dapat dipungkiri. Karena manusia ingin mengingatkan kualitas komunikasinya, berbagai penemuan penting dibidang komunikasi terus.
Ada beberapa era yang dapat dijadikan dasar pijakan untuk melihat sejarah perkembangan komunikasi massa.
A. Zaman Tanda dan Isyarat
Era ini merupakan yang paling awal dalam sejarah perkembangan manusia dan muncul jauh sebelum nenek moyang manusia dapat berjalan tegak. Dalam berkomunikasi satu sama lain, peran insting (meskipun masih sangat rendah) sangatlah penting. Proses komunikasi manusia lebih berdasarkan insting dan bukan rasionya. Itu semua terjadi karena kemampuan kapasitas otak manusia masih sangat terbatas. Perkembangan otak mereka juga masih sangat amban. Oleh karena itu, era ini berjalan dalam ribuan tahun sebelum digunaknnya gerak isyarat, bunyi-bunyian, dan tanda jenis lain dalam proses komunikasi.
B. Zaman Bahasa Lisan
Era ini berjalan kira-kira 300.000  tahun sampai 200.000 tahun Sebelum Masehi (MS). Era ini ditandai dengan lahirnya embiro kemampuan untuk berbicara dan berbahasa secara terbata-bata dalam kelompok masyarakat tertentu. Oleh karena itu, manusia era ini sering disebut dengan homosapiens. Dari penelitian yang pernah dilakukan, kemampuan berbicara dalam system bahasa baru terjadi sekitar 90.000 tahun sampai 40.000 tahum SM. Sementara itu bahasa secara lengkap mulai digunakan kira-kira 35.000 tahun SM.
Manusia jenis Cro Magnon menjadi citi utama era ini. Manusia jenis ini mempunyai keahlian didalam membuat peralatan yang berasal dari batu. Zaman batu merupakan salah satu perkembangan awal pengenalan bahasa yang ditulis (meskipun hanya berupa gambar yang dibuat dalam batu). Asal-usul percakapan dan bahasa batu muncul sekitar 35.000 tahun sampai 40.000 tahun SM.
C. Zaman Tulisan
Setelah berlangsung ribuan tahun lamanya, sampailah manusia kezaman tulisan (era ini muncul sekitar 5000 tahun SM). Di era ini komunikasi yang dilakukan tidak lagi mengandalkan lisan, tetapi tertulis, meskipun ini bukan berarti mereka tak lagi menggunakan komunikasi lisan. Era ini berlangsung lebih pendek dari era sebelumnya. Era ini juga dapat disebut proses awal usaha manusia dalam usahanya merekam informasi dengan melukisakan atau menggambarkan gagasannya. Manusia Cro Magnon menjadi titik awal usaha perekaman informasi dengan perekaman ini. Orang-orang Cro Magnon jugalah yang memproduksi lukisan bagus pada dinding gua.
D. Zaman Cetak
Lepas dari zaman tulisan, salah satu penyempurnaan paling besar dari perkembangan komunikasi manusia adalah ditemukannya cetakan. Sebalum abad ke-15 orang-orang Eropa memproduksi buku-buku dengan menyiapkan manusricpti (manuskrip) berupa salinan yang dicetak dengan menggunakan tangan (sebenarnya, Asa Briggs dan Peter Burke(2006) pernah mencatat bahwa manuskrip ini sudah diproduksi dua abad sebelum ditemukannya mesin cetak). Hal penting yang mengikuti perkembangan ara cetak ini adalah penggunaan kertas sebagai bahan untuk merekam tulisan. Hal demikian sudah dimulai di dunia Islam sepanjang abad ke-18 dengan kertas kulit (meskipun sebenarnya kertas sudah muncul di Cina).
E. Zaman Komunikasi Massa
Dengan kemunculan media cetak, langkah aktivitas komunikasi mulai menanjak cepat. Apalagi dengan penemuan telegraf, semua itu menjadi kenyataan. Walaupun bukan sebagai media massa komunikasi, peralatan ini menjadi elemen penting bagi akumulasi teknologi yang akhirnya akan mengarahkan masyarakat memasuki era media massa elektronik. Pada permulaan abad ke-20, masyarakat Barat melakukan percobaan untuk mengembangkan teknik komunikasi yang paling luas. Sepanjang masa pertama decade abad ke-20 motion picture menjadi media hiburan keluarga. Ini diikuti pada tahun 1920-an dengan pengembangan radio rumah tangga dan pada tahun 1940-an dengan dimulainya televise rumahtangga. Abad komunikasi massa dipaksa berkembang lebih cepat lagi dengan munculnya internet sebagai bagian dari media massa.

FUNGSI-FUNGSI KOMUNIKASI MASSA

Ada banyak pendapat yang dikemukakan untuk mengupas fungsi-fungsi komunikasi massa. Sama dengan definisi komunikasi massa, fungsi komunikasi masa juga mempunyai latar belakang dan tujuan yang berbeda satu sama lain. Fungsi komunikasi massa menurut Jay Black Frederick C. Whitney (1988) antara lain :
1) To inform (menginformasikan)
2)   To entertain (memberi hiburan)
3)   To persuade (membujuk)
4)  Transmission of the culture (transmisi budaya)
Sementara itu, fungsi komunikasi massa menurut John Vivian dalam bukunya The media of mass communication (1991) disebutkan :
1)   Providing information
2)   Providing entertainment
3)   Helping to persuade
4)  Contributing to social cohesion (mendorong kohesi seseorang)
Ada pula fungsi komunikasi massa yang pernah yang pernah dikemukakan oleh Harold D. Lasswell yakni :
1) Surveillance of the environment (fungsi pengawasan)
2)   Correlation of the part of society in responding to the environment (fungsi korelasi)
3)   Transmission of the social heritage from one generation of the next (fungsi pewarisan sosial)
A. Informasi
Fungsi informasi merupakan fungsi paling penting yang terdapat dalam komunikasi massa. Komponen paling penting untuk mengetahui fungsi informasi ini adalah berita-berita yang disajikan. Iklan pun dalam beberapa hal memiliki fungsi memberikan informasi disamping fungsi-fungsi yang lain.
B. Hiburan
Fungsi hiburan untuk media elektronik menduduki posisi yang paling tinggi dibandingkan dengan fungsi-fungsi yang lain. Masalahnya, masyarakat kita masih menjadikan televisi sebagai hiburan. Dalam sebuah keluarga, televisi bisa sebagai perakat keintiman keluarga itu karena masing-masing anggota keluarga mempunyai kesibukan sendiri-sendiri, misalnya suami dan istri keraja seharian sedangkan anak-anak sekolah. Setelah kelelahan dengan aktivitas masing-masing, ketika malam hari beradda dirumah, kemungkinan besar mereka menjadikan televise sebagai media hiburan sekaligus sarana untuk berkumpul bersama keluarga.
C. Persuasi
Fungsi persuasi komunikasi massa tidak kalah pentingnya dengan fungsi informasi dan hiburan. Banyak bentuk tulisan yang kalau duperhatikan sekilas hanya berupa informasi, tetapi jika diperhatikan secara lebih jeli ternyata terdapat fungsi persuasi. Tulisan pada Tajuk Rencana, artikel, dan surat pembaca merupakan contoh tulisan persuasive.
D. Transmisi Budaya
Transmisi budaya merupakan fungsi komunikasi massa yang paling luas, meskipun paling sedikit dibicarakan. Transmisi budaya tidak dapat dielakkan selalu hadir dalam berbagai bentuk komunikasi yang mempunyai dampak pada penerimaan indiviau. Demikian juga, beberapa bentuk kemunikasi menjadi bagian dari pengalaman dan pengetahuan individu.
E. Mendorong Kohesi Sosial
Kohesi yang dimaksud disini adalah penyatuan. Artinya, media massa mendorong mesyarakat untuk bersatu. Dengan kata lain, media massa merangsang masyarakat untuk memikirkan dirinya bahwa bercerai-berai bukan keadaan yang baik bagi kehidupan mereka. Media massa yang memberitakan arti pentingnya kerukunan hidup umat beragama, sama saja media massa itu mendorong kohesi sosial.
F.  Pengawasan
Komunikasi massa mempunyai fungsi pengawasan, artinya menunjuk pada pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai kejadian-kejadian yang ada disekitar kita. Fungsi pengawasan dibagi menjadi dua, yakni warning or beware surveillance (pengawasan peringatan) dan instrumental surveillance (pengawasan instrumental).
G. Korelasi
Fungsi korelasi yang dimaksud adalah fungsi yang menghubungkan bagian-bagian dari masyarakat agar sesuai dengan lingkungannya. Erat kaitannya dengan fungsi ini adalah peran media massa sebagai penghubung antara berbagai komponen masyarakat. Sebuah beita yang disajikan oleh seorang reporter akan menghubungkan antara narasumber (salah satu unsur bagian masyarakat) dengan pembaca surat kabar (unsure bagian masyarakat lain).
H. Pewarisan Sosial
Dalam hal ini media massa berfungsi sebagai seorang pendidik, baik yang menyangkut pendidikan formal maupun informal. Yang mencoba meneruskan atau mewariskan suatu ilmu pengetahuan, nilai, norma, pranata, dan etika dari suatu generasi ke generasi selanjutnya.
I.  Melawan Kekuasaan dan Kekuatan Represif
Dalam kurun waktu lama, komunikasi massa dipahami secara linier memerankan fungsi-fungsi klasik seperti yang diungkapkan sebelumnya. Hal yang dilupakan oleh banyak orang adalah bahwa komunikasi massa bisa menjadi sebuah alat untuk melawan kekuasaan dan kekuatan represif.
J.  Menggugat Hubungan Trikotomi
Hubungan Trikotomi adalah hubungan yang bertolak belakang antara tiga pihak. Dalam kajian komunikasi hubungan trikotomi melibatkan pemerintah, pers dan masyarakat. Ketiga pihak ini dianggap tidak pernah mencapai sepakat karena perbedaan kepentingan masing-masing pihak. Oleh karena itu, bisa disebut dengan hubungan Trikotomi. Hal demikian bisa dimaklumi karena ketiganya mempunyai tuntutan yang berbeda satu sama lain ketika menghadapi suatu persoalan.
Hubungan Trikotomi tersebut tidak demokratis. Disinilah komunikasi massa melalui media massa memiliki tugas penting untuk mengubah hubungan Trikotomi yang tidak adil tersebut. Media massa melalui berita-berita yang berbobot, mengungkap peristiwa yang bertendensi politik tinggi, tetapi mampu mengungkapkan, mengkritik kebobrokan pemerintah yang korup dan tidak adil manifestasi dari fungsi tersebut.


0 komentar:

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com