Senin, 21 Desember 2015

Semangkuk mie instan untuk kami berlima

Malam ini aku memilih untuk lebih bersyukur dengan kejadian yang lebih indah dari sebelumnya.
Tak akan menyesali apa yang sudah menjadi pilihanku dimalam-malam yang berlalu.
Bahkan akan semakin aku teguhkan kembali niat itu.

Kisah pembuka hari ini memang yang paling tak berkesan
Berlangsung dengan suasana yang tak menghibur
Berlanjut dengan keadaan yang memaksa
Bersama nalar dan memory yang diharuskan berproses saat itu juga
Bermain diksi antara relasi dan korelasi
Sebab akibat
Tujuan utama
Dasar pemikiran
Teori
Hingga instrument yang akhirnya ditemukan dalam pemaksaan juga
Meski sebelumnya pernah terbahas namun tak tersentuh lebih dalam
Sebenarnya mereka tak berarti
Tapi itu semua berkorelasi
Itu juga yang menjadi sebabnya ataupun akibatnya
Yang mewarnai kelamnya waktu itu

Aku hampir saja malu
Malam selalu yang menjadi saksi bisu segala suasana hatiku
Dari segala kegundahaan, kekhawatiran
Harapan, kekecewaan, kebinggungan
Sampai pada suatu proses yang mengenalkanku pada arti kebersamaan
Mungkin ikatan akan menjadi penting
Pada saat-saat tertentu saja
Bagiku yang lebih berharga dari itu adalah kehadiran dan kebersamaan
Semua resah yang berlalu selama ini mengantarkan perasaanku pada tempat yang memang seharusnya
Meski pada hakikatnya rasa itu belum hilang
Belum lupa dan juga belum mati
Perasaan itu masih ada, masih hidup dan masih teringat jelas pada memory
Mungkin karena ukiran yang terlalu indah memahat hati

Setelah dibuatnya mengkal dengan menunggu berjam-jam tanpa tanda-tanda yang jelas
Juga kebersamaan malam ini tak berlangsung sebagaimana biasanya
Tapi aku suka endingnya
Sungguh aku mengesankan bagian akhir cerita hari ini
Setelah penat menguasai seluruh isi kepala dan juga rasa
Kami bersama kembali pada tempat yang akhir-akhir ini menjadi singgahanku untuk bermalam
Lokasi yang tak begitu jauh
Lagi-lagi malam ini berbeda
Bukan dengan patner biasanya
Jiwa yang berlabuh kasihku padanya kini juga berada di sisi
Mungkin ini hadiah atas nama hiburan dari kemengkalan yang kurasakan sedari tadi
Bukan lagi tersanjung pada pesona senyum
Atau canda yang terkadang terucap manis tanpa motif
Melainkan rasa yang semakin terasa sayang
Kasih yang mengajak hati untuk berdamai pada realita
Hanya dalam sebidang ruang sederhana yang kumuh dengan penuh pemikiran rumit hasil tuntutan bendera
Lepas dari masalah teori dan konsep
Urusan lain memanggil untuk mendapatkan perhatian serupa
Setelah berlalu dengan sibuknya akal yang terus mencari jalan keluar
Di tenggah sunyinya malam, kami pun merasa lapar
Singkat laku tanpa banyak kata
Aku menyiapkan hidangan sederhana untuk kami berlima
Serasa jadi koki spesial untuk seseorang yang spesial
Meski nyatanya bukan hanya kami berdua
Melainkan kami berlima
Tapi tetap yang menarik perhatianku hanyalah pada satu jiwa
Yang lagi-lagi kulabuhkan pandangan dan kasihku padanya
Bukan lagi canggung atau pun resah
Sepertinya memory goa china menegaskanku untuk kembali pada niatku mengarungi perjalanan panjang tengah malam itu
Sedia berkawan dengan berbagai rintangan dan tantangan kala itu
Hanya demi harapan hilangnya rasa
Sekali lagi … aku merasa lebih nyaman di dekatmu dengan rasa yang kualihjalurkan pada sebuah ikatan persahabatan
Ini bukan lagi mengenai jatuh cinta
Ini bahkan lebih dari sekedar jatuh hati

Tak apalah jika bukan aku sang pemilikmu
Asalkan kini aku lebih lagi merasa nyaman bisa bersamamu
Terasa tak ada batasan lagi dalam canda tawa
Tak seperti dulu yang selalu bermain kemunafikkan
Yang bertingkah tak sesuai dengan kata hati
Biarlah ini berjalan seperti ini saja
Baiklah … aku akan simpan sendiri rasa yang masih hidup ini
Hanya saja aku tak akan terlalu berharap untuk kita berdua
Yaa … hiburan hati ini akan ku pertahankan untuk sesuatu yang seharusnya lebih penting untuk aku pikirkan
Tenanglah saja … semesta selalu berkata padaku
Dunia tak akan berubah tanpa kehendakNya
Begitu juga hati para hambaNya
Jika memang iya pasti akan ada cara lain Tuhan mengintegrasikan kita
Bersatu padu pada sebuah harmonisasi
Namun bila tidak, tetap masih ada integrasi lain … dengan jiwa lain ataupun sama
Aku tak mengapa … karena ini sudahlah pilihan

Rabu, 10 september 2015, 02.00 WIB

Sepenggal Keluahan Malam


@Cenyiez Photograph

Ruang penjara yang semakin sempit ini apa mungkin masih bisa menampung berbagai pertanyaan ? 


Ketika emosi yang meledak karena kelelahan, beserta kebencian yang muncul karena cinta .. 

menghentikan paksa kehendak jiwa yang penuh harap .. 


pertemuan dan perpisahan yang berteman erat tak bisa dielak .. 


hanya rajutan tinta yang bisa ku adukan .. 


sedangkan irama klasik itu memenuhi telinga .. 

bersanding lelap ..

berpeluk resah ..

bersimbah ketakutan ..

namun tak berhak menyerah ..

mengarahkan pada kebingungan ..

menyerah pada ketidaksadaran dengan masih tetap berpasrah pada kisah apapun yang hendak Dia anugerahkan ..
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com