Senin, 23 Maret 2015

TANTANGAN MIMPIKU

JURNALISTIK
Tak kusangka apa yang slama ini menjadi kebencianku adalah sesuatu yang begitu dekat dengan apa yang selalu aku impikan. Mimpi yang kupelihara sejak kecil, kini bertarung hebat dengan monster jahat yang biasa disebut politik. Situasi paling menyeramkan bagiku harus berhadapan dengan politik itu. Keadaan yang tak pernah terlintas sedikit pun dalam benakku ketika aku memulai sebuah mimpi.
Kecintaanku pada sebuah pena membuatku ingin selalu menggunakan dan membawanya kemanapun aku pergi, mencatat dan menulis merupakan hobbyku bahkan jauh hari sebelum aku menginjak bangku sekolah. Setelahnyapun membuatku semakin mencintai hobby itu. Kelak aku dewasa, aku ingin menjadi penulis, itulah mimpi kecilku yang masih hidup hingga kini. Hingga akhirnya aku hampir mencapai tahap dimana aku menjadi dewasa.
Novel, buku cerita, komik sering kali menjadi santapan kecilku mengisi hari-hari luangku. Tak berbeda dengan yang lain, aku juga penggemar berat film. Dengan itu bukan berarti aku menghilangkan mimpi kecilku. Justru iku membuat semangatku semakin hidup untuk menulis berbagai kisah yang nantinya juga bisa difilmkan. Semoga saja itu semua akan menjadi nyata.
Begitu banyak hal yang ingin aku tulis. Namun, aliran mimpiku kini sedikit berbeda, selebihnya mungkin sedikit menantang bagiku. Memasuki dunia perkuliahan aku mengenal apa itu jurnalis, aku mengenal apa itu berita, artikel, fakta, opini, dan masih banyak lagi istilah-istilah dalam jurnalis.
Membuatku ingin menjadi salah satu diantara mereka yang gigih terus berusaha mencari kebenaran, yang perlu dipublikasikan untuk kepentingan masyarakat. Ya … sebutan bagi mereka pencari berita apalagi kalau bukan wartawan. Yang kini juga menjadi harapan yang terus memenuhi langit-langit kamar pribadiku. Yang selalu kulihat disetiap kali aku hendak memejamkan mata, menjemput mimpi yang selalu mengusikku.
Hunting @Kebun Bibit Bratang
Tapi, kenyataan yang membuatku sadar dari hal yang slama ini aku hindari begitu menakutkan bagiku. Politik yang ternilai jelek dihadapanku, yang tak pernah menjadi pusat perhatianku, ternyata dialah yang kelak akan menjadi objek dari mimpi yang slama ini aku jaga.
Menjauhinya membuatku semakin dekat dengannya. Untuk mendengarnya saja aku sudah tersenyum sinis tanpa ada rasa penasaran dengan berita yang sedang marak dibicarakan masyarakat. Namun, kini mau tidak mau aku harus menghadapinya. Yah … mungkin inilah yang aku inginkan. Sesuatu yang selalu aku cari, yaitu tantangan. Mengapa aku memilih menyimpan impian untuk menjadi seorang wartawan ? ya tak lain dan tak bukan adalah karna aku menyukai tantangan. Proses pencarian, analisis, solusi, artikel dan lain sebagainya, itulah yang ku impikan untuk menjadi pekerjaanku kelak. Dan in Fact, aku harus berhapan dengan politik, sesuatu yang nantinya bisa jadi menguntungkan ataupun bahkan merugikan diriku sendiri. Entah itu melalui kebenaran atau dengan kebohongan yang terungkap.
Semoga ini tetap menjadi mimpi yang baik dan dapat tercapai dengan jalan yang mudah, meski kusadari tak ada jalan mudah sebelum kepayahan. Namun usaha dan pengalamanlah yang akan menjadi catatan mengasikkan diwaktu senja nanti. J



luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com