PEMIMPIN
Pada sebuah kumpulan yang terstruktur pasti ada yang berdiri didepan sebagai pemimpin, dan pasti ada juga yang berbaris dibelakang otoritas atau jabatan pemimpin tersebut sebagai pendukung dan pelaku organisasi. Seorang pemimpin atau ketua adalah sebutan bagi orang yang mampu menggerakkan pengikut dibelakangnya untuk dapat mencapai tujuan kebersamaan organisasi. Pemimpin memegang kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang baik dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu.
Ketika seseorang telah berada pada posisi sebagai pemimpin, ia
dituntut untuk memiliki jiwa kepemimpinan, tegas, pedulu lingkungan, mau
berkorban demi kepentingan umum dan ini fardlu ‘ain baginya. Kepemimpinan
membutuhkan penggunaan kemampuan secara aktif untuk mempengaruhi pihak lain dan
dalam mewujudkan tujuan organisasi yang telah ditetapkan lebih dahulu. Dewasa
ini kebanyakan para ahli beranggapan bahwa setiap orang dapat mengembangkan
bakat kepemimpinan dalam tingkat tertentu. Berbeda juga tingkat kepemimpinan
bagi seorang pemimpin.
Banyak karakteristik kepemimpinan yang berlaku didunia, diantaranya
yaitu kepemimpinan otokratis, demokratis, laissez faire, paternalistik dan
masih banyak lagi. Namun mayoritas yang diinginkan pada setiap organisasi
khususnya yang berada di indonesia yaitu kepemimpinan yang berbentuk demokratis.
Alasan dari kebanyakan organisasi dengan sikap kepemimpinan yang demokratis ini
yaitu keputusan tidak berada pada satu tangan saja, melainkan semua yang
berkecimpung didalamnya memiliki hak yang sama dalam menyampaikan ide-ide yang
dimiliki.
Kepemimpinan yang demokratis yaitu kepemimpinan yang keputusannya
didapat dari hasil diskusi bersama, yang mana seorang pemimpin memberi
kewenangan pada setiap anggotanya untuk menyampaikan inspirasinya yang kemudian
untuk menentukan hasilnya, Para anggota bebeas bekerja dengan siapa saja yang
mereka pilih dan pembagian tugas ditentukan kelompok. Pemimpin mengarahkan dua
atau lebih alternative untuk lebih mengefixkan hasil mufakat yang diperoleh.
Jadi tidak semena-mena hasil sepihak saja dari pemimpin. Seorang pemimpin
disini bersifat objektif atau fact minded.
Seperti halnya seorang sopir angkotan umum yang akan mengantarkan
penumpangnya ketempat tujuan, dia bertugas sebagai penunjuk arah juga sebagai
pelaku utama yang menjalankan kendaraan tersebut. Tanpanya angkotan itu tidak
akan berjalan dan ia tidak bisa semena-semana mengantar kemana saja yang ia mau
sedangkan tidak sesuai dengan tujuan para penumpang. Begitu juga dengan sebelum
adanya penumpang, sang sopir berusaha mencari dan mempengaruhi para calon
penumpang untuk bersedia menaiki angkotan yang sedang dikendarainya. Dan untuk
sang sopirnya itu pasti dia sudah dan harus memahami betul arah-arah yang akan
dilaluinya, begitu juga pemimpin dalam sebuah organisasi yang seharusnya lebih
tau kemanakah arah organisasi itu akan dibawa.
Kewajiban yang sudah umum bagi seorang pemimpin yang tak lain
adalah harus lebih aktif bergerak dalam organisasi dibandingkan dengan
anggota-anggotanya. Ini sudah bukan lagi hal yang perlu diciptakan, namun sudah
seharusnya dimiliki oleh pemimpin. Entah bagaimana jika seorang pemimpinnya
saja tidak begitu aktif dalam organisasi yang dipimpin, akan dibawa kearah mana
organisasi tersebut, bisa-bisa akan hilang dan hanya tinggal nama dan sejarah.
Yang sejarah itu sendiri tak akan ada yang mengetahuinya jika tidak ada
generasi selanjutnya.
Dalam kenyataannya para pemimpin dapat mempengaruhi moral dan
kepuasan kerja, keamanan, kwalitas kehidupan kerja, terutama tingkat prestasi
suatu organisasi. Para pemimpin juga memainkan peranan kritis dalam membantu
organisasi untuk mencapai tujuan mereka. Kemampuan dan keterampilan
kepemimpinan dalam pengarahan adalah factor terpenting effektifitas manejer.
Bila organisasi dapat mengidentifikasikan kualitas-kualitas yang berhubungan
dengan kepemimpinan, kemampuan untuk menseleksi pemimpin-pemimpin efektif akan
meningkat. Dan bila organisasi dapat mengidentifikasi perilaku dan
teknik-teknik kepemimpinan efektif, akan dicapai pengembangan efektifitas
personalis dalam organisasi.
0 komentar:
Posting Komentar