Senin, 06 April 2015

It's Me, Just A Little Human


Surabaya, 5 Maret 2015

Berdasarkan hukum alam, aku pun turut dalam bagiannya, yang mana setiap manusia pasti memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Aku pun tak bisa terlepas dari hukum itu. Begitulah yang dikatakan. Aku dilahirkan dari keluarga yang hidup sederhana ditengah hiruk pikuk keramaian masyarakat disebuah daerah yang tak kalah ramai dengan ibukota. Keluarga yang masih utuh bagiku adalah sebuah kekutan untuk tetap berada dibangku pendidikan hingga saat ini. Harapan mereka jugalah yang mendorongku untuk terus berusaha mencapai apa yang menjadi cita-citaku.

Berawal hanya dari cita-cita masa kecil aku menjadi suka dalam hal tulis menulis. Banyak yang bilang aku memiliki bakat menulis, aku tak sepenuhnya memepercayai hal itu. Namun setelah kubiasakan setiap hari menulis, entah itu cerpen ataupun hanya sebatas buku diary. Aku menganggapnya sebagai kelebihan yang aku miliki.
Berbicara mengenai kelebihan ataupun kekurangan, jika aku sebutkan sendiri pasti lebih banyak kekurangan yang akan aku katakana. Sebenarnya cukup susah juga jika menilai diri sendiri, namun dengan bgitu aku bisa lebih mengenal diriku yang sebenarnya. Meski sedikit banyak mengikutsertakan penilaian orang lain. Aku lebih suka berbicara mengenai kelebihan, karna dengan begitu aku bisa lebih yakin dengan kemampuan yang aku miliki dan merasa diriku bisa. Tapi tak berbeda dengan itu, mengenai kekuranganpun aku juga harus mengetahuinya, lebih-lebih aku dapat memperbaikinya.
Aku paling suka berorganisasi, sejak kecil aku sudah turut berpartisipasi dalam organisasi yang ada disekitar rumahku. Mulai dari aku hanya ikut-ikutan saja tanpa mengetahui apa tujuanku menjadi anggota, hingga kini aku sudah mulai mengetahui banyak hal dari organisasi. Dari pengalamannya yang berharga, membagi waktu dan juga konflik-konflik didalamnya. Sedikit banyak aku sudah mulai memahami dan terbiasa dengan hal itu.
Setiap kali ada acara, sebagian besar mereka mempercayakan padaku untuk membuat desain, mulai dari baju, banner ataupun proposal. Mereka bilang aku bakat, ya mungkin saja seperti itu. Tapi lagi-lagi aku akan berusaha membuat itu benar-benar menjadi bakatku.
Aku suka berurusan dengan berkas-berkas, dalam artian aku suka dengan surat menyurat, membuat proposal ataupun hal yang serupa.
Mengenai waktu aku juga butuh berlatih sekian tahun untuk bisa menjadi orang yang disiplin dan selalu on time. Hanya saja terkadang perjanjian yang selalu mengulur-ngulur waktu mempengaruhiku. Seringkali perkumpulan yang kurang konsisten membuatku sedikit enggan berpartisipasi. Aku adalah salah satu dari type orang yang sering bergantung pada mood, jika memang hari itu moodku lagi baik, aku mampu menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dan lebih baik. Tapi jika saja moodku lagi dalam keadaan buruk, aku hanya percaya pada factor keberuntungan saja. Untung-untung kalau pekerjaan hari itu selesai.

Inilah aku dengan segala kelemahan, yang mana berawal dari kebodohan dan berlanjut hingga kini aku merasa masih sangat kurang dan tertinggal jauh. Aku tak bisa memilih takdir kelahiranku, yang mana aku terlahir selamat meski harus berhadapan dengan hidup yang kejam. Tapi, kelak aku akan sungguh menyesal jikalau kebodohan itu masih tetap mengantarkanku pada pintu kematian penutup hidupku. 

0 komentar:

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com