JURNALISTIK
Tak
kusangka apa yang slama ini menjadi kebencianku adalah sesuatu yang begitu
dekat dengan apa yang selalu aku impikan. Mimpi yang kupelihara sejak kecil,
kini bertarung hebat dengan monster jahat yang biasa disebut politik. Situasi paling
menyeramkan bagiku harus berhadapan dengan politik itu. Keadaan yang tak pernah
terlintas sedikit pun dalam benakku ketika aku memulai sebuah mimpi.
Kecintaanku pada sebuah
pena membuatku ingin selalu menggunakan dan membawanya kemanapun aku pergi,
mencatat dan menulis merupakan hobbyku bahkan jauh hari sebelum aku menginjak
bangku sekolah. Setelahnyapun membuatku semakin mencintai hobby itu. Kelak aku
dewasa, aku ingin menjadi penulis, itulah mimpi kecilku yang masih hidup hingga
kini. Hingga akhirnya aku hampir mencapai tahap dimana aku menjadi dewasa.
Novel, buku cerita,
komik sering kali menjadi santapan kecilku mengisi hari-hari luangku. Tak
berbeda dengan yang lain, aku juga penggemar berat film. Dengan itu bukan
berarti aku menghilangkan mimpi kecilku. Justru iku membuat semangatku semakin
hidup untuk menulis berbagai kisah yang nantinya juga bisa difilmkan. Semoga
saja itu semua akan menjadi nyata.
Begitu banyak hal yang
ingin aku tulis. Namun, aliran mimpiku kini sedikit berbeda, selebihnya mungkin
sedikit menantang bagiku. Memasuki dunia perkuliahan aku mengenal apa itu
jurnalis, aku mengenal apa itu berita, artikel, fakta, opini, dan masih banyak
lagi istilah-istilah dalam jurnalis.
Membuatku ingin menjadi
salah satu diantara mereka yang gigih terus berusaha mencari kebenaran, yang
perlu dipublikasikan untuk kepentingan masyarakat. Ya … sebutan bagi mereka
pencari berita apalagi kalau bukan wartawan. Yang kini juga menjadi harapan
yang terus memenuhi langit-langit kamar pribadiku. Yang selalu kulihat disetiap
kali aku hendak memejamkan mata, menjemput mimpi yang selalu mengusikku.
Hunting @Kebun Bibit Bratang |
Tapi, kenyataan yang
membuatku sadar dari hal yang slama ini aku hindari begitu menakutkan bagiku.
Politik yang ternilai jelek dihadapanku, yang tak pernah menjadi pusat
perhatianku, ternyata dialah yang kelak akan menjadi objek dari mimpi yang
slama ini aku jaga.
Menjauhinya membuatku
semakin dekat dengannya. Untuk mendengarnya saja aku sudah tersenyum sinis
tanpa ada rasa penasaran dengan berita yang sedang marak dibicarakan masyarakat.
Namun, kini mau tidak mau aku harus menghadapinya. Yah … mungkin inilah yang
aku inginkan. Sesuatu yang selalu aku cari, yaitu tantangan. Mengapa aku
memilih menyimpan impian untuk menjadi seorang wartawan ? ya tak lain dan tak
bukan adalah karna aku menyukai tantangan. Proses pencarian, analisis, solusi,
artikel dan lain sebagainya, itulah yang ku impikan untuk menjadi pekerjaanku
kelak. Dan in Fact, aku harus berhapan dengan politik, sesuatu yang nantinya
bisa jadi menguntungkan ataupun bahkan merugikan diriku sendiri. Entah itu
melalui kebenaran atau dengan kebohongan yang terungkap.